Minggu, 26 Juni 2011

PENGERTIAN AKUNTANSI

A. Pengertian dan Definisi Akuntansi {1}
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

 penguna AKUNTANSI {2}

1. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kantor cabang baru atau tidak
2. Pihak Eksteral / External
a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik,
Manfaat AKUNTANSI bagi perusahaan dilihat dari :{3}
  1. Manajemen merupakan pihak intern yang berkaitan langsung dan sangat memerlukan infomasi keuangan untuk melakukan pengendalian (controll), pengkoordinasian (coordination), dan perencanaan (planning).
  2. Pihak ekstern yang mempunyai kaitan langsung dengan perusahaan, antara lain investor (pemilik), kreditor, pelanggan, karyawan, dan masyarakat. Mereka berkepentingan dengan informasi keuangan perusahaan dengan manfaat yang berbeda-beda, antara lain :
1) Pemilik berkepentingan untuk menentukan sikap tetap memegang saham atau melepasnya.
2) Kreditor berkepentingan untuk memutuskan kredit kepada perusahaan dapat diperpanjang atau diperbesar.
3) Pelanggan (customer) berkepentingan untuk mengevaluasi hubungan usaha dengan perusahaan.
4) Karyawan berkepentingan untuk mengetahui hak-hak yang dapat diperoleh dari peusahaa

Pengertian Teori Akuntansi{4}

Menurut Webster’s Third New International Dictionary mendefiniskan teori sebagai suati susunan yang saling berkaitan tentang hipotesis, konsep, dan prinsip yang membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dibahas.
Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul
.
nomi mikro dan aplikasinya dalam ekonomi dan bisnis memungkinkan para pelaku ekonomi untuk membuat keputusan yang optimal. Sebaliknya ilmu ekonomi makro merupakan analisis atas keseluruhan kegiatan perekonomian yang bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Dalam ekonomi makro, analisis dijaknkan terhadap keseluruhan produsen dan konsumen dalam perekonomian. Teori ekonomi.

analisis laportan keuangan{4}

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.

PENGERTIAN KAS{5}
Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian kas, Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 85) memberikan pengertian sebagai berikut : “Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunaka untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”. Yang dimaksud dengan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk kegiatan umum perusahaan.

. PENGERTIAN{6}

Neraca Lajur adalah kertas kerja berkolom-kolom untuk memudahkan dalam membuat penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan.
Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian..


. BENTUK{8}
Berikut ini adalah bentuk Neraca Lajur 10 (sepuluh) kolom.

NERACA LAJUR
Perkiraan 
Neraca Saldo 
Penyesuain
Neraca Saldo setelah Penyesuain 
Rugi-Laba 
Neraca 
D 
K 
D 
K 
D 
K 
D 
K 
D 
K 
pengertian jurnal

pengertian jurnal {9}

  Jurnal adalah suatu buku di mana transaksi-transaksi bisnis dicatat secara kronologis pada prosedur pembukuan sebelum dimasukkan ke dalam buku besar.
MACAM-MACAM JURNAL
Dalam akuntansi, Jurnal adalah suatu buku di mana transaksi-transaksi bisnis dicatat secara kronologis pada prosedur pembukuan sebelum dimasukkan ke dalam buku besar
1. Jurnal Umum
Bentuk atau format buku jurnal sebagai tempat mencatat transaksi pada setiap perusahaan berbeda satu dengan yang lainnya. Standar Jurnal Umum terdiri dari kolom-kolom sebagai berikut :
Contoh Jurnal Umum :
Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debet
Kredit



Keterangan :
Kolom Tanggal
diisi tanggal terjadinya transaksi secara kronologis (menurut urutan waktu)
Kolom Keterangan
diisi dengan nama akun yang harus di debet dan akun yang harud di kredit akibat terjadinya transaksi. Akun yang harus di debet ditulis lebih dahulu, jumlahnya ditulis di kolom debet. Akun yang harus di kredit biasanya ditulis agak ke kanan pada baris berikutnya, jumlah ditulis di kolom kredit. Keterangan singkat ditulis dibawahnya.
Kolom referensi (Ref)
diisi nomor kode akun buku besar sebagai tempat pemindahbukuan data yang bersangkutan. Kolom ini diisi pada saat data pos jurnal yang bersangkutan dipindahkan (posting) ke buku besar.
Kolom Debit/ Kredit
diisi dengan sejumlah nilai/angka yang di debit atau di Kredit sesuai dengan transaksi yang terjadi

2. Jurnal khusus
Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
a. Jurnal penjualan (Sales Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat transa


PENGERTIAN BUKU BESATR {10}

Buku besar adalah alat yang digunakan untuk untuk mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu perkiraan tertentu yang disebabkan oleh adanya transaksi keuangan.

Istilah buku besar identik dengan akun, perbedaannya hanyalah dalam penyebutan.
 
Pengertian Buku Besar Pembantu
1 Pengertian Akuntansi Pemerintahan{11}
Lembaga pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya memerlukan jasa akuntansi, baik analisis maupun untuk meningkatkan mutu pengawasan, pendidikan, dan pengelolaan keuangan untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan. Akuntansi demikian dikenal dengan akuntansi pemerintahan. 
fungsi akuntansi pemerintah 
Untuk dapat memahami pengertian yang lebih jelas mengenai Akuntansi Pemerintahan, di sini penulis mengemukakan
ampur tangan pemerintah yang targeting menempkan harga banyak dipraktekkan di negara-negara komunis. Tetapi di negara-negara bebas cara tersebut tidak begitu disukai. Cara yang lebilt banyak dipakai adalah campur tangan secara tidak langsung. Untuk itu, pemerintah mempunyai senjata yang ampuh, yaitu pajak dan subsidi. Melalui pajak dan subsidi, pemerintah dapat mempengaruhi baik harga maupun jumlah yang diperjualbelikan. Hal ini pun dapat diana…


Pengertian Aktiva dan Hutang.{12}

Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan dengan jelas diukur dalam satuan uang dan diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas. (Jarwanto)
Hutang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang atau menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya atau pelunasannya hutang dibedakan menjadi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.

 penbertian sistem {13}

Kata Sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan bahasa Latin (systēma). Berikut ini ada beberapa pengertian sistem yang diambil dari berbagai sumber.


  1. Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.
  2. Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama lain.
  3. Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan bersama untuk tujuan klasifikasi atau analisis.
  4. Adanya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.
  5.  

Laporan rugi/laba{14}

PT. ABCD
Untuk periode berakhir 31 Desember 1999


Pendapatan:

  Penjualan

10,000,000

Harga pokok penjualan:

  Persediaan awal

2,000,000

  Pembelian

7,000,000

  Tersedia untuk dijual

9,000,000

  Persediaan akhir

3,000,000

  Harga pokok penjualan

6,000,000

Laba kotor

4,000,000

Biaya operasional:

  Biaya komisi

500,000

  Biaya transportasi

100,000

  Biaya listrik, telpon, air

600,000

  Biaya gaji pegawai

1,200,000

  Biaya penyusutan bangunan

300,000

  Biaya penyusutan inventaris

   200,000

Total 

2,900,000

Laba operasi

1,100,000

Biaya bunga 

    100,000

Laba sebelum pajak

1,000,000

Biaya pajak

   200,000

Laba/(rugi) bersih

   800,000

Di bawah ini adalah contoh neraca pada perusahaan dagang pada umumnya.

Neraca
PT. ABCD
Per 31 Desember 1999



Aktiva

Aktiva lancar:

Kas

1,000,000

Piutang usaha

5,000,000

Uang muka pembelian

500,000

Persediaan barang

  3,000,000

Total aktiva lancar

9,500,000

Aktiva tetap:

Tanah 

50,000,000

Bangunan

20,000,000

Akumulasi penyusutan-bangunan

(5,000,000)

15,000,000

Inventaris kantor

2,000,000

Akumulasi penyusutan-inventaris

   (500,000)

  1,500,000

Total aktiva tetap

66,500,000

Total aktiva

76,000,000

Hutang

Hutang lancar:

Hutang dagang

2,000,000

Hutang gaji

500,000

Biaya yang masih harus dibayar

1,000,000

Total hutang lancar

3,500,000

Hutang jangka panjang:

Hutang bank 

20,000,000

Total hutang jangka panjang

20,000,000

Total hutang

23,500,000

Modal

Modal disetor

40,000,000

Laba ditahan

12,500,000

Total modal

52,500,000

Total hutang dan modal

76,000,000


keterbatasan neraca saldo {15}

Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara. Pendapatan nasional dapat didefnisikan sebagai: • Nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam satu periode tertentu (satu tahun). • Jumlah pengeluaran nasional untuk membel.

asa Depan Pelaporan Informasi Akuntansi Keuangan.


1. Masalah Pengakuan (Recognition) dan Pengukuran (Measurement) atas Aktiva dan Kewajiban Perusahaan; dengan kata lain apa yang seharusnya dilaporkan dalam laporan keuangan (neraca)
Periodisasi Teori Akuntansi Periodisasi teori akuntansi dapat digolongkan menjadi:
  1. Pre-Theory Period (1492-1800)
Dalam periode ini belum ada teori akuntansi yang dirumuskan melainkan hanya sebatas pada saran dan pernyataan.
  1. General Scientific Period (1800-1955)
Dalam periode ini sudah ada pengembangan teori, namun hanya berupa penjelasan terhadap praktik akuntansi.
  1. Normative Period (1956-1970)
Dalam periode ini perumus teori mulai mendefinisikan norma-norma atau praktik akuntansi yang baik, dan pengembangan teori lebih menekankan pada apa yang seharusnya.
  1. Specific Scientific Period (1970-sekarang)
Periode ini disebut juga sebagai era positif, dimana teori akuntansi tidak cukup hanya dengan berdasarkan pada normative saja, tetapi juga harus dapat diuji kenenarannya.


TEORI AKUNTANSI NORMATIF DAN POSITIF
Akuntansi merupakan dapat dipandang sebagai prakek dan teori, hal ini pada akhirnya pada akhirnya dapat bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai pengambil keputusan.Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu.
Praktik akuntansi tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor sosial, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya untuk melaksanakan suatu praktek yangbaik, tidak tidak cukup hanya mempelajari akuntansi secara praktik saja. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi.
<!– @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>
Teori akuntansi sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang. Pada awal prakteknya bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi. Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatan yang berlaku dalam praktiknya, semua di izinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat. Vernon kam mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut yakni menjadi pegangan bagi lembaga penyusunan standart akuntansi dalam menyusun standartnya, memberi kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidaknya standar resmi, menentukan dalam hal melakukan judget dalam penyusunan laporan keungan, meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan keuangan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan, meningkatkan kualitas yang dapat di bandingkan
Teori merupakan kristalisasi dari fenomena empiris yang terjadi yang di gambarkan dalam bentuk dlil-dalil dan di sajikan dalam bentuk kalimat-kalimat pendek yang berlaku secara umum. Teori akuntansi dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat untuk meramaklkan apa yang diharapkan mungkin terjadi dimasa yang akan datang. teori akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang beradasarkan metode ilmiah atau logika. teori terdiri dari dua bagian :pertama, Asumsi-asumsi klasik termasuk definisi variabel-variabelnya dan logika yang menghubungkan antara variabel tersebut. yang kedua, Himpunan hipotesis- hipotesis yang penting. sedangkan hipotesis merupakan anggapan awal dari fenomena atau masalah yang akan di analisis. tujuan dari teori akuntansi adalahmenjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi. Teori akuntansi adalah konsep, definisi,dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang akan muncul.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat:Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai, Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat. Chamberr (1994) dan golberg(1984) berpendapat bahwa akuntansi dikembangkan dari model spesifik bukannya dikembangkan secara sitematik dari teori yang terstruktur. Oleh karena itu preskripsi akuntansi dikembangkan untuk memecahkan masalah-masalah khusus. secara umum, fungsi utama dari teori akuntansi adalah untuk memberikan kerangka pengembangan ide-ide baru danmembantu proses pemilihan akuntansi
Tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada setiap,kurun waktu menurut belkoi, Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Teori akuntansi merupakan instrument yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya.
Godfrey dkk(1992) membuat periodisasi akuntansi sebagai berikut :
  • Pry-teory(1942-1800)
  • General scientific period(1800-1955)
  • Normatife period (1956-1970)
  • Specific scientific period ( 1970- sekarang)
Dalam literatur dikenal beberapa pendekatan dalam merumuskan teori akuntansi, pendekatan dalam peranan teori akuntansi menurut belkoui sebagai berikut :
Pendekatan informal
  • pendekatan informal di bagi dalam pendekatan non-teoritis
Pendekatan non teoritis berupa pendekatan pragmatis dan pendekatan otoriter, pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya yang bermanffat untuk memberi saran solusi praktis, sedangkan pendekatan otoriter dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesi terdiri dri penyajian sejumlah praktik-praktik akuntansi
  • Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang dirumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
  • Pendekatan teoritis.
Pendekatan teoritis meliputi deduktif, induktif,etis,sosiologis, ekonomis dan elektik
Teori Akuntansi Normatif
Teori normative berusaha untuk membenarkan tentang apa saja yang harus dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya di dasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu. Menurut nelson (1973) teori normative hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hasil hipotesis tersebut.
Perumusan akuntansi normative mencapai keemasan pada tahun 1950 dan 1960an. pada periodetersebut teori normative lebih berkosentrasi pada :P enciptaan laba sesungguhnya.dan engambilan keputusan
Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati didalam masyarakat. dengn kata lain positif accounting theory (PAT) dimaksudkan memprediksi konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu. Penjelasan dan prediksi dalam PAT didasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan antara manajer dengan kelompok lain seperti investor, kreditor, auditor, pihak pengelola pasar modal dan institusi pemerintah.
PAT lebih deskriptif bukan prespektif, tidak seperti teori normative yang didasarkan pada perms bahwa manajer akan memaksimumkan laba atau kemakmuran untuk kepentingan perusahaan, tetapi teori positif didasarkan pada premis bahwa individu selalu bertindak atas dasar motivasi pribadi (Self seeking motives) dan berusaha memaksimumkan keuntungan pribadi. Pada saat sekarang teori positif menekankan pada penjelasan alasan-alasan terhadap praktek yang berjalan dan prediksi terhadap peranan akuntansi dan informasi terkait dalam kepuasan-kepuasan ekonomi individu, perusahaan, dan pihak lain yang berperan dalam pasar modal dan ekonomi.
Hubungan Teori Akuntansi Positif dan Normatif
Teori akuntansi berdasarkan tujuan perumusannya ada dua yaitu teori akuntansi normatif dan positif. dalam penjelasan mengenai akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari adanya teori ekonomi normatif. teori akuntansi positif merupakan varian dari teori ekonomi normative. Teori berkembang seiring dengan kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik-praktik akuntansi yang ada dimasyarakat what it is ( Watts dan Zimmerman).
Pendekatan positif atau empirik berkaitan dengan usaha menguji/ menghubungkan kembali hipotesis/ teori dengan pengalaman/ fakta-fakta dunia nyata. Penelitian akuntansi positif difokuskan pada pengujian empirik terhadap asumsi-asumsi yang di buat oleh teori akunansi normative. Misalnya menggunakan kuisoner dan teknik survey lainnya, peneliti akan menguji sikap manajer terhadap manfaat metode atau teknik akuntansi tertentu. Pendekatan khusus dapat dilakukan dengan cara mensurvey pendapat-pendapat analisis keuangan, manajer bank, aatau akuntan terhadap tugas/kasus tertentu yang dibuat peneliti (misalnya prediksi kebrangkutan,keputusan membeli/ menjual saham dll). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan teori akuntansi normative dan teori akuntansi positif yaitu teori akuntansi positif pada dasarnya merupakan alat untuyk menguji secara empirik asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori akuntansi normative. Karena pada dasarnya teori normatiof merupakan pendapat pribadi yang subyektif yang tidak dapat diterima begitu saja dalam menentukan keputusan, oleh sebab itu dibutuhkan pengembangan teori akuntansi yang sekarang dikenal dengan teori akuntansi positif yang bertujuan untuk menguji teori akuntansi normatif secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat.
Postulat akuntansi

Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporang keuangan, menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosiologi, dan hukum tempat akuntansi beroperasi.

1. Postulat Entitas
            Postulan Entitas menyatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain. Postulat ini memungkinkan akuntan membedakan antara transaksi bisnis dan individu : akuntan melaporkan transaksi perusahaan, bukan transaksi pemilik perusahaan.

2. Postulat Kelangsungan Usaha
            Postulat Kelangsungan Usaha menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan aktivitas yang sedang berjalan. Postulat mengasumsikan bahwa perusahaan tidak diharapkan untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dan sekarang atau bahwa entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu.

3. Postulat Unit Pengukur
Postulat unit pengukur menyatakan bahwa akuntansi adalah pengukuran dan proses mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan moneter.

4. Postulat Periode Akuntansi
Postulat ini menyatakan bahwa laporan keungan yang menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik.

C.   Konsep teoritis akuntansi

Pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi pasar yang ditandai oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi (kapitalisme).

Beberapa kemungkinan teori yang dipakai yaitu:
1. The Proprietory Theory
Pemilik adalah pusat perhatian yang digambarkan dalam pelaksanaan pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan. Teori ini berorientasi neraca.

2. The Entity Theory
Unit usaha yang menjadi pusat perhatian bukan pemilik.

3. The fund theory
Penggunaan aset menjadi pusat perhatian. Teori ini berorientasi pada laporan sumber dan penggunaan dana. Teori ini umumnya sangat berguna untuk lembaga pemerintah dan lembaga non profit.

4. Enterprise theory
Pusat perhatiannya adalah keseluruhan pihak atau konsisten yang terlibat atau yang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. Munculnya employee reporting, human resources accounting, value added reporting, enviromental accounting. Socio-economic accounting merupakan fenomena yang sejalan dengan teori enterprise ini.

5. Commander theory
Pusat perhatiannya adalah mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan kontrol ekonomi.

6. The Investor theory
Pusat perhatian adalah Investor

D.   Prinsip dasar akuntansi

            &nb sp;   Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah kekayaan, utang dan modal satu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu. Dengan informsi ini pembaca laporan keuangan tidak lagi perlu mengunjungi suatu perusahaan atau melakukan interview untuk mengetahui keadaan keuangannya, hasil usahanya maupun memprediksi masa depan perusahaan tersebut.

            Sifat dasar atau prinsip yang mendasari akuntansi merupakan konsep yang harus diyakini kebenarannya sebagai dasar dari ilmu akuntansi itu dibangun. Prinsip dasar akuntansi ini bisa menjadi keterbatasan sekaligus kekuatan informasi. Banyak kajian yang telah menawarkan dan menjelaskan prinsip atau sifat dasar akuntansi itu. Dalam APB Statement No 4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar dari akuntansi sebagai berikut:

Ø  Accounting entity. Dalam penyusunan informasi akuntansi maka yang menjadi fokus pencatatan akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu yang harus jelas sebagai suatu entity yang terpisah dari badan atau entity yang lain. Kita tidak bisa mencatat atau menyajikan informasi akuntansi sekaligus menyangkut suatu perusahaan dan pemiliknya. Informasi yang disusun harus masing-masing terpisah antara satu entity dengan entity lain.
Ø  Going Concern. Dalam menyusun atau memahami laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang, tidak ada sama sekali asumsi bahwa perusahaan atau usaha ini akan bubar.
Ø  Measurement. Akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi dan kewajiban beserta perubahan-perubahannya yang dimiliki perusahaan. Akuntansi mencoba mengukur nilai suatu aset, kewajiban, modal, hasil dan biaya. Yang namanya pengukuran tentu akan memiliki kemungkinan kesalahan atau kelemahan dalam pengukuran itu.
Ø  Time period. Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu, tanggal tertentu atau periode tertentu. Neraca menggambarkan nilai kekayaan, utang dan modal pada saat atau pada tanggal tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan informasi hasil usaha pada periode tertentu. Sedangkan laporan arus kas menggambarkan informasi arus kas masuk dan keluar pada periode tertentu.
Ø  Monetary Unit. Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran moneter atau uang. Semua transaksi perusahaan dikuantifikasikan dan dilaporkan dalam bentuk  nilai uang.
Ø  Accrual. Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak. Penentuannya bukan keterlibatan kas tetapi didasarkan pada faktor legalnya apakah memang sudah merupakan hak atau kewajiban perusahaan atau belum. Kalau sudah harus dicatat tanpa menunggu pembayaran atau penerimaan kas.
Ø  Exchange Price. Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai harga bargaining antara pembeli (demand) dan penjual (supply).
Ø  Approximation. Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan piutang ragu, kerugian, dan sebagainya. Misalnya taksiran umur aset, taksiran harga persediaan, harga surat berharga, penyisihan piutang ragu, dan lain sebagainya.
Ø  Judgment. Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau pengalaman yang dimilikinya. Misalnya judgment tentang memilih FIFO, LIFO, metode garis lurus, atau double declining, klasifikasi perkiraan dan sebagainya.
Ø  General purpose. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi keungan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakai khusus. Tidak ditujukan khusus kepada banker, investor, kreditor, analisis, manajemen, atau karyawan.
Ø  Interrelated Statement. Neraca, daftar laba rugi , dan laporan sumber dan penggunaan dana mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu dengan yang lain. Ini merupakan salah satu alat kontrol akuntansi sehingga tidak mudah melakukan rekayasa laporan begitu juga tanpa memperhatikan hubungan satu pos (akun) dengan pos lainnya.
Ø  Substance over form. Karena akuntansi ingin memberikan informasi yng dipercaya bagi pengambil keputusan maka akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang berasal dari kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya. Misalnya dalam akte notaris modal telah disetor penuh, tetapi kenyataan setoran belum ada maka akuntansi berpihak pada kenyataan sebenarnya. Kalau memang belum ada setoran yang benar-benar telah masuk ke rekening perusahan maka belum bisa dicatat kendatipun secara legal formal dianggap sudah disetor penuh. Kredit bank yang sudah disetujui tetapi belum dimanfaatkan seluruhnya akan dicatat sebesar penggunaannya saja kendatipun secara legal dana itu sudah dapat dimanfaatkan atau diambil.

definisi-distribusi-ke-pemilik-menurut-fasb

Informasi lengkap tentang "definisi-distribusi-ke-pemilik-menurut-fasb" dan artikel yang berhubungan dengan definisi-distribusi-ke-pemilik-menurut-fasb di zonaekis.com tidak dapat ditemukan lagi. Ulangi sekali lagi atau Anda ingin memanfaatkan sumber daya di bawah ini, mungkin dapat membantu anda. 

Adanya penukaran unit-unit fisik tanpa pengaruh apa-apa terhadap harga jual (interchange ability of units).
  1. Pada saat penjualan
Pelaporan pendapatan pada saat penjualan didasarkan kepada:
-          Harga jual yang telah ditentukan dengan agak pasti
-          Produk yang dijual telah meninggalkan perusahaan dan diganti dengan suatu asset lain (jadi pertukaran telah terjadi).
-          Untuk kebanyakan perusahaan, penjualan merupakan peristiwa keuangan yang paling penting dalam kegiatan ekonominya.
-          Kebanyakan biaya produksi atau pengadaan produksi tersebut telah dikeluarkan atau dapat ditentukan dengan mudah.
  1. Pada saat sesudah penjualan
Penerimaan atau antisipasi mengenai penerimaan tunai sangat penting untuk pengukuran pendapatan, tetapi tidak begitu penting dalam rangkaian kegiatan meningkatkan asset. Sehingga meskipun penerimaan uang  tunai sesudah saat penjualan memberikan pengukuran verifiable, tetapi sebenarnya tidak ada alasan untuk menunda pengakuan penjualan sampai saat diterima.
Menurut Hendriksen  diterjemahkan oleh Marianus Sinaga Akuntansi keuangan (2001 : 182) yaitu :
“Beban terjadi apabila barang atau jasa dikonsumsi atau digunakan dalam proses memperoleh pendapatan. Saat pelaporan beban dilakukan dengan mencatat kegiatan dalam perkiraan atau memasukkannya dalam laporan keuangan. Berdasarkan konsep nilai yang menyarankan bahwa harga masukan (biaya) harus ditahan sampai pertambahan nilai dilaporkan dengan penggantiannya, yaitu harga keluar (penjualan). Artinya saat pelaporan pendapatan datang terlebih dahulu, kemudian menyusul pelaporan bebannya pada periode yang sama.
Prinsip pendapatan memberitahukan: Homgren, Harrison, Robinson, Alih bahasa Secokusumo, Akuntansi di Indonesia (2001:52)
  1. Kapan kita membuat suatu ayat jurnal untuk mencatat pendapatan
  2. Berapa jumlah pendapatan yang harus dicatat
Pencatatan dalam akuntansi berarti memindahbukukan hal tersebut kedalam akun buku besar dan menyiapkan neraca sisa serta laporan keuangannya. Sesuai dengan prinsip akuntansi akrual yang sudah diterima umum, pengakuan pendapatan tidak harus terjadi pada saat kas diterima. Kerangka konseptual mengidentifikasikan dua faktor yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan bilamana pendapatan di akui didalam laporang keuangan: Dyckman, Dukes, Davis, Intermediate Accounting (2007:238)
  1. Pendapatan yang dihasilkan
Pendapatan dihasilkan ketika perusahaan secara mendasar menyelesaikan semua yang harus dilakukannya agar dikatakan menerima manfaat dari pendapatan yang terkait. Secara umum, pendapatan diakui ketika proses menghasilkan laba diselesaikan selama biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses menghasilkan laba dapat diestimasi secara handal.
  1. Pendapatan direalisasikan atau dapat direalisasi
Pendapatan direalisasi ketika kas diterima untuk barang atau jasa yang dijual. Pendapatan itu dapat direalisasi ketika klaim atas kas diterima ditentukan dapat segera dikonversikan kedalam jumlah kas tertentu. Kriteria ini juga dapat dipenuhi jika produk tersebut adalah suatu komoditas, dimana ada pasar publik untuk jumlah yang tidak terhingga dari produk tersebut yang dapat dibeli atau dijual pada harga pasar yang telah diketahui.
Pengiriman barang atau jasa kepada seorang konsumen adalah kejadian penting yang sesungguhnya terjadi pada semua transaksi yang menghasilkan pendapatan. Dengan fakta ini, tiga kategori waktu yang luas dari pengakuan pendapatan dapat didentifikasikan sebagai berikut: Dyckman, Dukes, Davis, Intermediate Accounting (2000:239):
  1. Pendapatan diakui pada saat pengiriman produk atau jasa
  2. Pendapaan diakui setelah pengiriman produk atau jasa
  3. Pendapatan diakui sebelum pengiriman produk atau jasa
Secara umum, pendapatan diakui sebelum pengiriman ketika proses menghasilkan laba menghabiskan bebeapa periode akuntansi dan ini penting untuk menyajikan informasi pendapatan sebelum proses menghasilkan laba selesai. Dalam beberapa situasi, ketika ada kontrak untuk membuat produk sejumlah barang tertentu yang akan diterima ketika produk tersebut dikirim, pendapatan dapat diakui ketika dihasilkan yang mungkin sebelum dikirim ke pelanggan.
Menurut Smith & Skousen, Intermediate Accounting (2001:120) walaupun praktek saat penjualan adalah titik pengakuan pendapatan yang paling umum, ada variasi yang patut dicatat terhadap aturan umum ini:
  1. Pendapatan diakui pada saat penyelesaian produksi
Jika produk atau aktiva lain dapat dengan cepat direalisasikan produk tersebut dapat dijual pada harga cukup pasti tanpa memerlukan usaha penjualan yang pasti. Keadaan demikian dapat kita temukan pada logam mulia tertentu dan produk pertanian yang didukung oleh jaminan harga pemerintah. Dalam situasi ini proses menghasilkan laba dianggap hampir selesai manakala penambangan atau produksi barang bersangkutan telah selesai.
  1. Pendapatan diakui dengan prosentase penyelesaian dan pelaksaan proporsional
Jika suatu produk atau jasa dikontrakkan dimuka, pendapatan dapat diakui ketika produksi dilaksanakan atau jasa diberikan, khususnya jika periode akuntansi atau pemberian jasa lebih panjang dari satu tahun fiskal.
  1. Pendapatan diakui dengan penjualan cicilan dan pemulihan biaya
Jika ketertagihan atau kolektivitas atas aktiva yang diterima atas kas yang diterima untuk pertukaran produk atau jasa diragukan, pendapatan dan keuntungan mungkin harus diakhiri pada saat kas diterima.
Pengakuan pendapatan menurut PSAK terdiri dari atas penjualan barang dan penjualan jasa.

eori Pendapatan - Presentation Transcript

  1. Bab 8 Pendapatan
    • Menyebut dan menggambarkan masalah teoretis pendapatan.
    • Menjelaskan pengertian pendapatan.
    • Menyebut dan menjelaskan karakteristik pendapatan.
    • Menjelaskan landasan pikiran dan kriteria pengakuan pendapatan.
    • Menyebut dan menjelaskan saat pengakuan pendapatan.
    • Menjelaskan pengakuan pendapatan jasa.
    • Menjelaskan prosedur pengakuan pendapatan secara teknis.
    Tujuan Pembelajaran Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
  2. Masalah Teoretis tentang Pendapatan Pengertian Saat Pengakuan Pengakutan Prosedur Pengakuan Apa karakteristiknya? Kapan diakui? Apa kriteria pengakuannya? Apa kegiatan yang memicu pencatatan?
  3. Makna yang terkandung dalam berbagai definisi:
    • Aliran masuk aset
    • Operasi utama atau sentral
    • Penurunan kewajiban
    • Entitas
    • Produk perusahaan
    • Pertukaran produk
    • Berbagai nama
    • Kenaikan ekuitas
  4. Pendapatan versus Untung
    • IAI/IASC tidak secara formal membedakan pendapatan (revenues) dan untung (gains).
    • Pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi penghasilan (income).
    • FASB memisahkan pendapatan dan untung sebagai elemen yang berdiri sendiri.
  5. Makna yang terkandung dalam definisi Untung:
    • Kenaikan ekuitas bersih
    • Periferal atau insidental
    • Selain yang dicakupi pendapatan
    • Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik
    FASB perlu membedakan pendapatan dan untung karena sumber untung berbeda dengan operasi utama.
  6. Karakteristik Sumber Untung:
    • Periferal atau insidental
    • Transfer nontimbal-balik
    • Penahanan aset
    • Faktor lingkungan
    Pembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada untuk membedakan makna pendapatan dan untung.
  7. Pengakuan Pendapatan
    • Pembentukan pendapatan (earning of revenue)
    • Realisasi pendapatan (realization of revenue)
    Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Dua konsep penting:
  8. Konsep Homogenitas Kos Seluruh pos biaya yang direpresentasi dengan kos menghasilkan pendapatan sebagai satu kesatuan. Kos komponen atau pos biaya secara individual mempunyai kontribusi dalam menghasilkan pendapatan. Kos mempunyai kedudukan yang sama dalam menghasilkan pendapatan.
  9. Implikasi Konsep Homogenitas Kos Kos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan besarnya kos. Urutan pengurangan kos barang terjual, biaya penjualan, dan biaya administratif dalam statemen L-R bukan merupakan urutan prioritas. Begitu kos suatu objek biaya terjadi, pendapatan dapat dianggap terbentuk sehingga laba juga terbentuk.
  10. Asumsi di Balik Homogenitas Kos Dianutnya konsep dasar upaya dan capaian/hasil. Upaya terjadi dahulu baru pendapatan datang. Setiap usaha secara umum mendatangkan atau menjajikan laba sehingga orang mau melakukan usaha. Biaya (expense) merupakan upaya yang sengaja dilakukan secara senang hati dengan penuh kesadaran, semangat, dan pengertian bukan beban yang harus diderita atau ditanggung oleh pendapatan. Istilah beban tidak cocok/mengena untuk expense .
  11. Konsep Pembentukan Pendapatan A U G B T P R Q V E H D F S W C G* B* E* C* Rupiah Waktu
  12. Konsep Realisasi Pendapatan Kesatuan Usaha Pendapatan baru terbentuk setelah terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen. Kos Pendapatan Kos baru Biaya
  13. Kriteria Pengakuan Pendapatan
    • Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized atau realizable)
    • Telah cukup terbentuk/terhak (earned)
    Kedua kriteria harus dipenuhi walaupun bobot atau kekritisan untuk keduanya berbeda untuk situasi yang berbeda. Cukup terbentuk dapat dikaitkan dengan produk akhir atau dengan perioda.
  14. Terrealisasi versus Cukup Pasti Terrealisasi Kesatuan Usaha Kos Pendapatan Kos baru Biaya Kas/aset baru Terrealisasi Kesatuan Usaha Pendapatan Kos baru Kos Biaya Mudah ditukarkan atau ditunaikan Cukup Pasti Terrealisasi Mudah dikonversi
  15. Saat Pengakuan Pendapatan
    • Saat kontrak penjualan disepakati
    • Selama proses produksi secara bertahap
    • Saat produksi selesai
    • Saat penjualan
    • Saat kas terkumpul
    Kapan kedua kriteria kriteria pengakuan dipenuhi. Berbagai gagasan:
  16. Masalah Pengakuan Selama Proses Produksi
    • Akresi
    • Apresiasi
    • Penghematan kos
    Apakah ketiganya memenuhi definisi pendapatan? Apakah ketiganya dapat diakui sebagai pendapatan?
  17. Masalah Pengakuan Saat Penjualan
    • Kembalian dan potongan tunai
    • Hak pengembalian barang
    • Kos purnajual
    • Kerugian piutang
    • Makna penjualan
    Apakah hal-hal di atas harus menghalangi pengakuan pendapatan pada saat penjualan? Bagaimana cara mengatasinya?
  18. Pengakuan Pada Saat Kas Terkumpul Pendapatan diakui untuk suatu perioda sebesar kas yang telah diterima dalam perioda tersebut. Pada umumnya barang atau jasa telah dilaksanakan. Ada keraguan yang besar akan kolektibilitas piutang. Untuk kontrak jangka panjang, terjadi salah-tanding (miss-match) karena biaya tidak harus diukur atas dasar tunai (basis kas). Penjualan dasar tunai, biasa dasar akrual. Konsep homogenitas kos dilanggar.
  19. Pelanggaran Konsep Homogenitas Kos Pada Pengakuan Pendapatan Atas Dasar Kas Agar tepat-tanding, perlu prosedur akuntansi dasar kas yang saksama. Perioda 2 Kas Biaya Nilai kontrak Kas Kas Kas Kas Kas Perioda 3 Perioda 4 Perioda 5 Perioda 1
  20. Saat Pengakuan Penjualan Jasa
    • Saat jasa telah dilaksanakan atau dikonsumsi
    • Selama proses pelaksanaan secara bertahap
    • Saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya
    • Saat kas terkumpul
    Sejalan dengan pengakuan pendapatan pada perusahaan perdagangan atau pemanufakturan . Pedoman umum: Lihat pedoman umum oleh FASB di halaman 390-391.
  21. Prosedur Pengakuan Pendapatan Kebijakan akuntansi perusahaan yang menetapkan kapan suatu penjualan dianggap secara teknis telah terjadi sehingga memicu pencatatan jumlah rupiah penjualan tersebut. Kebijakan ini biasanya dituangkan dalam buku pedoman akuntansi (accounting manual). Lihat Gambar 8.4
  22. Maunya … Nyatanya?
Zombie Black


EKSI 4415
TEORI AKUNTANSI

H. Memed Sueb
3 sks / modul 1-9: ill.; 21 cm / Edisi 1
ISBN : 9796897083
DDC : 657
Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2007 Tinjauan Mata Kuliah
Setelah mempelajari BMP ini diharapkan Anda mampu menunjukkan hubungan antara filsafat, metodologi dan perkembangan teori akuntansi keuangan dengan praktik akuntansi keuangan di entitas bisnis. Lebih khusus Anda diharapkan mampu untuk mencapai kompetensi berikut ini yang dapat Anda temui pada masing-masing modul.
Modul 1, dapat menjelaskan sejarah perkembangan akuntansi;
Modul 2, menjelaskan metodologi dan penelitian dalam akuntansi;
Modul 3, menjelaskan proses pencarian prinsip-prinsip dalam akuntansi;
Modul 4, menjelaskan kerangka dasar konseptual;
Modul 5, menguraikan komponen-komponen struktur teori akuntansi;
Modul 6, membedakan keuntungan dan kerugian dari pendapatan dan beban;
Modul 7, menguraikan pengukuran aktiva;
Modul 8, menjelaskan perlunya pengungkapan di dalam laporan keuangan;
Modul 9, menjelaskan hakikat akuntansi sosial.
Proses pembelajaran yang harus Anda lakukan agar efektif mencapai kompetensi-kompetensi di atas sebaiknya mengikuti urutan instruksional dalam buku materi pokok ini. Proses ini tertuang dalam skema pencapaian kompetensi sebagai berikut.

MODUL 1
SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Kegiatan Belajar 1: Evolusi Pembukuan Berpasangan
Rangkuman

Para ahli sejarah sebagian besar mengakui bahwa sistem pencatatan telah ada pada peradaban kurang lebih 3000 sM. Bentuk pembukuan pada peradaban itu berkaitan dengan faktor-faktor, antara lain sistem penulisan, pengenalan angka arab dan desimal, aljabar, bahan-bahan penulisan yang murah, meningkatnya literasi, dan adanya medium pertukaran yang baku.
Orang pertama yang dikenal mengkodifikasikan akuntansi dengan mengulas tata buku berpasangan yang disebut Particularis de Computis et Scripturis adalah Luca Pacioli karena inilah tulisan pertama kali yang diterbitkan dan dipublikasikan dan masih relevan sampai sekarang. Kendatipun demikian peran para pedagang khususnya dari bangsa Arabia dan Mesir dalam penemuan akuntansi pertama kali tidak dapat diabaikan dengan bukti adanya praktik sistem buku berpasangan oleh pemerintahan islam pada abad ke-10.
Sumbangan masa Renaisans pada akuntansi, antara lain munculnya istilah-istilah akuntansi yang dipakai sampai saat ini, antara lain debt, debtor, debenture, debit, kredit, creed, dan credere. Selain itu mereka telah memulai pengembangan akuntansi biaya, accrual, deffered, dan audit neraca.
Kegiatan Belajar 2: Perkembangan Akuntansi di Amerika Serikat
Rangkuman

Empat fase perkembangan akuntansi di USA yang dapat diidentifikasisebagai berikut.
  1. Fase pertama (1900-1933) manajemen sepenuhnya mengendalikan pemilihan informasi keuangan yang harus diungkapkan dalam laporan t Tahunan.
  2. Fase kedua (1933-1959).
  3. Fase ketiga (1959-1973) lembaga-lembaga profesional memainkan peranan signifikan dalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi.
  4. fase keempat (1973-sekarang) Financial Accounting Standards Board (FASB) dan berbagai kelompok penekan mendorong terjadinya politisasi akuntansi.
Fase-fase tersebut mencerminkan dinamika penetapan standar akuntansi mulai dari ketergantungan pada inisiatif manajemen, kemudian peran aktif lembaga-lembaga profesional yang menerbitkan regulasi-regulasi sehingga sampai pada Financial Accounting Standards Board (FASB) yang mengutamakan pendekatan politis dalam akuntansi.

Kegunaan Mempelajari Teori Akuntansi

Berikut ini adalah kumpulan informasi tentang Kegunaan Mempelajari Teori Akuntansi yang dikumpulkan BahanKuliah.info dari berbagai sumber di internet. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda.

PRAKTEK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN KOPERASI :

praktek akuntansi dan pelaporan keuangan koperasi: studi kasus pada koperasi karyawan kesehatan kabupaten jepara praktek akuntansi dan pelaporan keuangan koperasi :